Rabu, 03 Desember 2014

Pengujian Hipotesis Asosiatif

Pengujian hipotesis asosiatif merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variabel daalam sampel yang diambil daripopulasi tersebut. Terdapat tiga macam bentuk hubungan simetris, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan interaktif (saling mempengaruhi). Untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif dan negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

Hubungan dua variabel atau lebih dikatakan hubungan positif, bila nilai suatu variabel ditingkatkan, maka akan meningkatkan variabel yang lain dan sebaliknya bila satu variabel diturunkan maka akan  menurunkan nilai variabel yang lain.

Hubungan dua variabel atau lebih dikatakan hubungan negatif, bila nilai satu variabel dinaikkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain, dan juga sebaliknya bila nilai satu variabel diturunkan maka akan menaikkan nilai variabel yang lain.

Terdapat bermacam-macam teknik Statistik Korelasi yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif. Koefisien mana yang akan dipakai tergantung pada jenis data yang akan dianalisis. berikut ini dikemukakan berbagai teknik statistik korelasi yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif. Untuk data nominal dan ordinal digunakan statistik nonparametris dan untuk data interval dan ratio digunakan statistik parametris.

A. Statistik Parametris
  1. Korelasi Product Moment
    Digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama.
    Rumus untuk mengetahui koefisien korelasi yaitu,



    Rumus berikut digunakan bila sekaligus akan menghitung persamaan regresi.


    Pengujian signifikansi koefisien korelasi, selain dapt mengunakan tabel, juga dapat dihitung dengan uji t yang rumusnya
  2. Korelasi Ganda
    Merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel dependen. Untuk variabel independen lebih dari dua, dapat dilihat pada bab regresi ganda. Pada bagian itu persamaan-persamaan yang ada pada regresi ganda dapat dimanfaatkan untuk menghitung korelasi ganda lebih dari dua variabel secara bersama-sama. Rumus korelasi ganda dua variabel ditunjukkan pada rumus

    Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat menggunakan rumus

    dimana:
    R = Koefisien korelasi ganda
    k = Jumlah variabel independent
    n = Jumlah anggota sample
  3. Korelasi Parsial
    Digunakan untuk menganalisis bila peneliti bermaksud mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan antar variabel independen dan dependen, dimana salah satu variabel independennya dibuat tetap/dikendalikan. Jadi korelasi parsial merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, setelah stu variabel yang diduga dapat mempengaruhi hubungan variabel tersebut tetap/dikendalikan.
    Rumus untuk korelasi parsial adalah :
B. Statistik Nonparametris
  1. Koefisien Kontingansi
    Digunakan untuk menghitung hubungan antar variabel bila datanya berbentuk nominal.Teknik ini mempunyai kaitan erat dengan Chi Kuadrat yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel independen. Oleh karena itu rumus yang digunakan mengandung nilai Chi Kuadrat. Rumus itu adalah sebagai berikut:
  2. Korelasi Spearman Rank
    Dalam korelasi Spearman Rank sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonversikan dapat berasal sari sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Jadi korelasi Spearman Rank adalah bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau rangking dan bebas distribusi.
    Rumus yang digunakan Spearman Rank, yaitu:
    dimana:
    = koefisien korelasi Spearman Rank
  3. Korelasi Kendal Tau
    Digunakan untuk mencari hubungan dan manguji hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal atau rangking. Kelebihan teknik ini bila digunakan untuk menganalisis sampel yang jumlah anggotanya lebih dari 10 dan dapat dikembangkan untuk mencari koefisien korelasi parsial. Rumus dasar yang digunakan adalah:
    dimana:
    = koefisien korelasi kendal Tau yang besarnya
    A = jumlah rangking atas
    B = jumlah rangking bawah
    N = jumlah anggota Sampel


Sumber: Prof. DR. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian/ Alfabeta: Bandung.